Jumat, 14 Oktober 2011

STATISTIK KEPERAWATAN


DATA

A.        DEFENISI DATA
Menurut Luknis Sabri dan Sutanto. P.H (2010). Data adalah bentuk jamak (plural) dari kata dotum, data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati/mengukurnya.
Sutanto (2007). Mengemukakan data adalah merupakan kumpulan angka/huruf hasil dari penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti. Data merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan riset (Dempsey, 2002)
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum yang berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan (wawan dan munir 2006, blogspot.com, diakses tanggal 22 November 2010)

B.        KLASIFIKASI DATA ATAU JENIS DATA
1.         Data berdasarkan tingkat pengolahannya
·           raw data : merupakan data mentah yang belum diolah.
·           Array data : data yang belum dikelompok tetapi sudah disusun besar kecilnya.
·           Ungrouped data : merupakan raw data yang belum diketahui kelompoknya.

2.            Menurut sifatnya:
·   Data Kuantitatif: data yang berwujud angka
·   Data Kualitatif; Data yang tidak berwujud angka
3.            Menurut sumbernya:
·   Data Primer; Data yang didapat langsung
·   Data Sekunder; Data yang didapat tidak secara langsung, atau dari orang lain, organisasi tertentu yang sudah diolah
4.            Menurut skala pengukuran
·              Skala untuk data kualitatif; skala nominal dan ordinal
·              Skala untuk data kuantitatif; skala interval dan  ratio
Menurut skala pengukurannya, variabel dibagi empat jenis, yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio
1.         Nominal, variable yang hanya dapat membedakan nilai datanya dan tidak tahu nilai data mana lebih tinggi atau rendah, contohnya jenis kelamin, suku dll.
2.         Ordinal, variabel yang dapat membedakan nilai datanya dan juga sudah diketahui tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah, tetapi belum diketahui besar beda antaranilai datanya. Contoh pendidikan, pangkat, stadium penyakit dll.
3.         Interval, variabel yang dapat dibedakan, diketahui tingkatannya dan diketahui juga besar beda antara nilainya, namun pada variable interval belum diketahui kelipatan suatu nilai terhadap nilai yang lain dan pada skala interval tidak mempunyai titik nol mutlak. Contoh misalnya variabel suhu,misalnya benda A suhunya 40 derajat dan benda B 10 derajat. Benda A lebih panas dari benda B dan beda panas antara benda A dan benda B 30 derajat, namun kita tidsk bias mengatakan bahwa benda A panasnya 4 kali dari benda B (ini berarti tidak ada kelipatannya)
4.         Rasio, variable yang paling tinggi skalanya, yaitu bias dibedakan, ada tinggkatan, ada besar beda dan ada kelipatannya serta ada nol mutlak. Contoh berat badan, tinggi badan.
Dalam analisis seringkali digunakan pembagian data/variabel menjadi dua kelompok yaitu : data kategorik dan data numerik.
a.     Katagorik (kualitatif), merupakan data hasil pengkalifikasian/penggolongan suatu data. Cirinya : isinya berupa kata-kata. Contoh sex, jenis pekerjaan, pendidikan.
b.     Numerik (kuantitatif), merupakan variable hasil dari penghitungan dan pengukuran, cirinya : isi variable berbentuk angka-angka. Variable numeric dibagi menjadi dua macam : diskrit dan kontinyu.
5.        Menurut bentuk angka
·           data diskrit yaitu data dalam bentu angka bulat (hasil menghitung)
·           data Kontinu adalah data yang berbentuk pecahan (Desimal) hasil mengukur, contoh Berat Badan dan Tinggi Badan.

C.        SUMBER DATA
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sumber data ialah tempat data yang kita inginkan. Sumber data dapat berupa rekam medik di rumah sakit, badan ataun instansi resmi yang berkaitan dengan kesehatan, seperti survey demografi dan Kesehatan Indonesia yang dilakukan oleh BPS atau publikasi-publikasi ilmiah tentang kedokteran. Sumber data dapat pula berasal dari masyarakat atau penderita yan datang berobat ke rumah sakit atau petugas rumah sakit (Eko Budiarto 2002).
Menurut  Hartono (2009). Sumber data statistik dapat diperoleh dari manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda, dan gejala atau peristiwa yang terjadi disekitar kita. Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti dari pihak lain (pihak kedua) atau disebut juga sumber sekunder. Teknik mengumpulkan data dapat dilakukan dengan berbagai macam instrument, instrument yng dapat digunakan antara lain: Tes, wawancara, angket, observasi, dokumentasi, skala bertingkat, dan lain-lain.

D.        MACAM DATA
Data dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Dikatakan data primer bila pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran, misalnya pada penelitian tentang khasiat dua macam obat untuk pengobatan suatu penyakit dan pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap penderita yang dating ke rumah sakit. Selanjutnya data tersebut diolah, dianalisis, disajikan dan dilaporkan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder adalah pengumpulan data yagn diinginkan diperoleh dari orang lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri, misalnya data rekam medik (Eko Budiarto 2002).
Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian.
Contoh Instansi penyedia data:
1.        Biro Pusat Statistik (BPS)
2.        Bank Indonesia
3.        Badan Meteorologi dan Geofisika
4.        dll.
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan data
Macam-macam metode pengumpulan data penelitian:
1.        Observasi
2.        Wawancara
3.        Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
4.        Pengukuran Fisik
5.        Percobaan Laboratorium
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas. Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
1.        Nama pengumpul data
2.        Tanggal dan waktu pengumpulan data
3.        Lokasi pengumpulan data
4.        Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Responden: orang yang menjadi sumber data, Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian. Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data.
Jenis data menurut waktu pengumpulannya.
1.    data cross Section
      data cross Section adalah data yang menunjukan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 Desember 2010.
2.    data time series/berkala
      data time series/berkala adalah data yang mengambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara histories. Contoh data tentang pertukaran nilai tukar dolar terhadap euro Eropa dari tahun 2005-2010.
Menurut Hartono (2009). Dari sudut pandang statistik, data dapat dibagi menjadi dua:
1.    Data Kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya jenis pekerjaan seseorang (Petani, Pedagang, Pegawai Negeri, ABRI, Wiraswasta, dan lain-lain). Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dan lain-lain).
2.    Data Kuantitatif, adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka misalnya berat badan Fahma 65 kg, tinggi badan Nada 165 cm, kecepatan berlari Emi 25 Km/jam, frekuensi kunjungan ke perpustakaan Zaki 25 kali dalam satu semester, dan lain-lain.

 
PENYAJIAN DATA
A.       Pengertian
Suatu cara menyampaikan data dalam berbagai bentuk, tergantung jenis data dan skala pengukurannya.
Suatu bentuk penyajian dalam berbagi bentuk tergantung jenis data dan pengukurannya.
1.         Tujuan
a.            Memberikan gambaran atau mendiskripkan hasil suatu penelitian/pengumpulan data.
b.        Memberikan informasi yang ada disdalam kumpulan data tersebut.
c.         Memberikan gambaran tentang tiori dan ilmu baru keterkaitan dengan informasi yang didapat dari data tersebut.
2.         Syarat umum penyajian data.
a.        Lengkap
Memberikan gambaran mengenai apa yang disajikan, dimana keadaan tersebut berlaku dan bilamana.
b.          Jelas
c.          Sederhana
3.         Tekhnik penyajian data
Tekstular (tulisan), tabular (tabel) dan grafikal (gafik atau diagram)
a.        Tulisan (textular): penyajian  dalam bentuk tulisan
1)     Menggunakan bahasa yang benar
2)     Ringkat tetapi efektif
3)     Menghindari bahasa berbunga
4)     Paragraph
-       Tema
-       Data/pendukung tema
-       Pendapat/opini
5)     Mengunakan kalimat-kalimat.
6)     Untuk keterangan-keterangan yang bersifat deskriptif
7)     Tata bahasa yang baik
8)     Pada kesimpulan hanya menggunakan tekstular. Contoh pada penelitian ini didapatkan berdasarkan perhitungan tinggi badan/umur, gambaran status gizi adalah sebagai berikut : gizi buruk 13 %, gizi kurang 15 % dan gizi baik 72 %.
b.        Tabel (tabular): penyajian dengan memakai kolom dan baris
Tabel adalah : suatu susunan sistematis dari data numeric yang tersusun dalam kolom dan baris agar dapat dibandingkan. Tabel adalah suatu susunan sistematis dari data numeric yang tersusun dalam kolom dan baris agar dapat dibandingkan.

 Tabel adalah suatu agreget daro data yang berbentuk angka yang tersusun dengan singkat dan jelas dalam baris dan kolom.
Bagian penting dalam penyajian data berbentuk tabel adalah :
1)      Judul
Ø  Letakan ditengah-tengah
Ø  Bila judulpanjang ditulis dua baris
Ø  Baris panjang diatas
Ø  Baris pendek dibawah.
Ø  Panjang judul tidak boleh melebihi panjang table
Ø  Judul ditulis dengan huruf besar
Ø  Mengandung unsure, apa, dimana, kapan
Ø  Jangan melakukan pemecahan bagian kata

2)     Stub : “ keterangan baris”
3)      Box head : “keterangan kolom”
4)      Body : “berisikan data berupa angka-angka.
5)      Nomor tabel (harus ada)
6)    FOOT NOTE ”keterangan tambahan atau penjelasan-penjelasan khusus

7)    SUMBER atau source “bila tabel hasil kutipan”.


Macam-macam bentuk tabel :
·         General table (master table)
Adalah tabel yang berikan semua hasil pengumpulan data yang berbentuk data mentah, biasanya table disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan data.
-                 Tabel yang menampung semua data penelitian
-                 Digunakan sebagai rujukan
-                 Tidak diambil kesimpulan apa-apa’
-                 Master tabel (tabel induk)
Tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang masih dalam bentuk data mentah, biasanya tabel ini disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan data.
·         Text tabel (tabel rincian)
Merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk, contoh:
-    Distribusi Frekwensi
-    Distribusi relatif
-    Distribusi kumulatif
-    Tabel silang (kontingensi tabel)
Prinsip dasar penyajian data tabel adalah:
1)     Sederhana
2)     Self explanatory
·      Kode,singkat,          sombol           foot note
·      Tiap baris dan kolom           singkat dan jelas
·      Unit pengukuran            ada
·      Judul            jelas, singkat dan to the point
·      Harus ada kolom total.

3)    Jika tidak hasilsendiri            sumbernya.
4)    Judul dan body harus ada jarak.
5)    Judul tabel lengkap
6)    Badan tabel terdiri dari :
·      Variabel/konsep
·      Distribusi fekuensi
·      Distribusi proporsi
·      Uji statistis kalau perlu.
7)    Hindari tabel yang kompleks
8)    Desimal seperlunya
9)    Hindari duplikat (tabel kemudian diikuti oleh teks dan/atau gafik)
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam penyajian data tabel :
c.         Gambar/grafik (diagram): penyajian dalam bentuk grafik/gambar
Adalah suatu bentuk penyajian dan secara visual, ada beberapa macam jenis penyajian dalam bentuk diagram atau grafik. Prinsp dasar dalam penyajian grafik atau diagram adalah: data biasanya berbentuk data kuantitatif, System koordinat, Sederhana, Self exsplanatory, Judul boleh diatas atau dibawah, Bila lebih dari satu variabel bedakan dengan jelas. Garis grafik lebih tebal dari koordinat, Frekuensi garis vertical, Skala disesuaikan.
Macam-macam bentuk penyajian data diagram atau grafik:
-    Histogram
-    Frekwensi poligon
-    Ogive
-    Diagram garis (line diagram)
-    Diagram batang (bar diagram)
-    Diagram Pinca (pie diagram)
-    Diagram tebar (scatter diagram)
-    Pictogram
-    Mapgram
-    Box Whisker Plot
-    Stem and LeafPlot
-    Pareto

PENYIMPULAN DATA

Untuk dapat menganalisis data angka, data itu terlebih dulu perlu disusun menurut beberapa cara. Jika data yang kita miliki terdiri dari banyak observasi, kita tidak dapat langsung mendapatkan informasi data tersebut. Untuk memudahkannya, data disusun dalam distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.

A.       Distribusi Frekuensi

Adalah susunan data angka menurut besarnya(kuantitas) atau menurut kategorinya (kwalitas). Distribusi frekuensi adalah susunan data angka menurut besarnya (kuantitas) atau menurut kategorinya (kualitas). Susunan data angka menurut besarnya disebut distribusi frekuensi kuantitatif, sedangkan yang disusun menurut kategorinya disebut distribusi frekuensi kualitatif. Contoh data kuantitatif adalah data yang mencakup berat badan, tinggi badan, kadarkolesterol dll, sedangkan contoh data kualitatif adalah data mengenai jenis pekerjaaan, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan.
B.     Nilai Tengah
Beberapa harga/nilai yang dapat dianggap sebagai wakil dari sekelompok data tersebut:
1.         Mean
2.         Median
3.         Modus
4.         Geometrik mean
5.         Harmonic mean
6.         Quadratic mean

Dari sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang dapat kita anggap sebagai wakil dari kelompok data tersebut. Nilai-nilai yang biasa digunakan untuk mewakili data tersebut adalah mean, median, modus. Nilai-nilai tersebut disebut sebagai nilai tengah (Central Tendency).
1.         Rata-Rata Hitung (Mean)
Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau lebih dikenal dengan mean saja adalah nilai yang baik untuk mewakili suatu data. Sebenarnya ada pembagian mean yang lain, seperti harmonic mean dan geometri mean.
Sifat dari mean :
a.    Merupakan wakil dari keseluruhan nilai;
b.    Mean sangat dipengaruhi nilai ekstrem baik ekstrem kecil maupun ekstrem besar;
c.    Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan.

2.         Median
Mean adalah nilai yang terletak pada observasi yang ditengah, kalau data tersebut telah disusun (array)
Posisi median adalah :  
 3.         Modus (mode)
Modus adalah nilai yang paling banyak ditemui di dalam suatu pengamatan. Dari sifatnya ini maka untuk sekelompok data pengamatan ada beberapa kemungkinan :
a.        Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi, jadi tidak ada modus.
b.        Ditemui satu modus (unimodal)
c.         Ada dua modus (bimodal)
d.        Lebih dari tiga modus (multimodal)
        Hubungan antara nilai mean, median dan modus adalah sebagai berikut :
a.        Pada distribusi yang semetris ketiga nilai ini sama besarnya.
b.        Nilai median selalu terletak antara nilai modus dan mean pada distribusi yang menceng.
c.         Apabila nilai mean lebih besar dari pada median dan modus, makadistribusi menceng kekanan.
d.        Bila nilai mean lebih kecil dari pada nilai median dan modus, maka distribusi menceng ke kiri.
     Rata-rata harmonik, rata-rata kuadratik, dan rata-rata geometric didalam biostatistik jarang dipakai.

C.     Nilai letak (posisi)
Bila data kita susun mulai dari data yang terkecil sampai terbesar, maka kita dapat membagi pengamatan menjadi beberapa bagian. Pembagian pengamatan ini disebut sebagai nilai letak atau posisi. Posisi pengamatan yang umumnya dipakai adalah pembagian menjadi dua pengamatan, empat pengamatan, sepuluh pengamatan, atau seratus pengamatan.
Pada pembagian pengamatan menjadi dua, nilai median merupakan nilai pengamatan pada posisi paling tengah kalau data itu disusun (array). Nilai – nilai posisi lainnya adalah kwartil, nilai yang membagi pengamatan menjadi empat. Karena itu ada tiga kwartil (kwarti I, kwartil  II, kwartil III)
Desil nilai yang membagi pengamatan menjadi sepuluh, sehingga ada Sembilan desil. Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi 100 bagian, sehingga ada 99 pensentil
Adalah nilai pengamatan pada posisi paling ditengah kalau data disusun berdasarkan:
1.         Kwartil ; Nilai yang membagi pengamatan menjadi 4, krn itu ada 3 kwartil
2.         Desil; nilai yang membagi pengamatan menjadi 10, shg ada 9 kwartil
3.         Persentil; Nilai yang membagi data menjadi 100 bagian, sehingga ada 99 persentil


D.     Nilai Variasi atau Deviasi
Dengan mengatahui nilai rata-rata saja, informasi yang didapat kadang-kadang bias salah interprestasi . misalnya, dari dua kelompok data diketahui rata-ratanya sama. Kalau dari informasi ini kita sudah menyatakan bahwa dua kelompok ini sama, mingkin saja kita bias salah satu tidak diketahui bagaimana bervariasinya data dalam kelompok masing-masing.
Nilai variasi atau deviasi adalah nilai yang menunjukan bagaimana variasinya data didalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya, jadi semakin besar nilai variasi, maka semakin variasi data tersebut.
Adalah nilai yang menunjukan bagaimana bervariasinya data didalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya. Ada bermacam-macam nilai variasi, adalah sebagai berikut.
1.         Range : Nilai yang menunjukan perbedaan nilai pengamatan yang paling besar dg nilai yg paling kecil
2.         Rata-rata deviasi (Mean deviation): Rata-rata dari seluruh perbedaan pengamatan dibagi banyaknya pengamatan,untuk diambil nilai mutlak
3.         Varian adalah: rata-rata perbedaan antara mean dg nilai masing-maisng observasi
4.         Standar  deviasi adalah: akar dari varian
5.         Koefisien Varian



KESIMPULAN

Data adalah bentuk jamak (plural) dari kata dotum, data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati/mengukurnya. kumpulan angka/huruf hasil dari penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti. Data merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan riset.
Berdasarkan tingkat pengolahannya data terdiri dari : raw data : merupakan data mentah yang belum diolah.dan Array data : data yang belum dikelompok tetapi sudah disusun besar kecilnya. Serta Ungrouped data : merupakan raw data yang belum diketahui kelompoknya. Menurut sifatnya data dibagi atas; data kuantitatif: yaitu data yang berwujud angka, dan data kualitatif; yaitu data yang tidak berwujud angka
Sedangkan menurut sumbernya data terdiri dari Data Primer yaitu data yang didapat langsung, kemudian data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung, atau dari orang lain, organisasi tertentu yang sudah diolah. Kemudian menurut skala pengukurannya data juga dibagi atas skala untuk data kualitatif; yaitu skala nominal dan ordinal. Kemudian skala untuk data kuantitatif skala interval dan  ratio
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sumber data ialah tempat data yang kita inginkan. Sumber data dapat berupa rekam medik di rumah sakit, badan ataun instansi resmi yang berkaitan dengan kesehatan, seperti survey demografi dan Kesehatan Indonesia yang dilakukan oleh BPS atau publikasi-publikasi ilmiah tentang kedokteran. Sumber data dapat pula berasal dari masyarakat atau penderita yan datang berobat ke rumah sakit atau petugas rumah sakit.
Tekhnik penyajian data terdiri dari
1.    Tulisan (textular): penyajian  dalam bentuk tulisan
2.    Tabel (tabular): penyajian dengan memakai kolom dan baris
Tabel adalah : suatu susunan sistematis dari data numeric yang tersusun dalam kolom dan baris agar dapat dibandingkan. Tabel adalah suatu susunan sistematis dari data numeric yang tersusun dalam kolom dan baris agar dapat dibandingkan. Tabel adalah suatu agreget daro data yang berbentuk angka yang tersusun dengan singkat dan jelas dalam baris dan kolom.
3.    Gambar/grafik (diagram): penyajian dalam bentuk grafik/gambar
Adalah suatu bentuk penyajian dan secara visual, ada beberapa macam jenis penyajian dalam bentuk diagram atau grafik. Prinsp dasar dalam penyajian grafik atau diagram adalah: data biasanya berbentuk data kuantitatif, System koordinat, Sederhana, Self exsplanatory, Judul boleh diatas atau dibawah, Bila lebih dari satu variabel bedakan dengan jelas. Garis grafik lebih tebal dari koordinat, Frekuensi garis vertikal, Skala disesuaikan.
Untuk dapat menganalisis data angka, data itu terlebih dulu perlu disusun menurut beberapa cara. Jika data yang kita miliki terdiri dari banyak observasi, kita tidak dapat langsung mendapatkan informasi data tersebut. Untuk memudahkannya, data disusun dalam distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Distribusi frekuensi adalah susunan data angka menurut besarnya (kuantitas) atau menurut kategorinya (kualitas). Susunan data angka menurut besarnya disebut distribusi frekuensi kuantitatif, sedangkan yang disusun menurut kategorinya disebut distribusi frekuensi kualitatif. Contoh data kuantitatif adalah data yang mencakup berat badan, tinggi badan, kadarkolesterol dll, sedangkan contoh data kualitatif adalah data mengenai jenis pekerjaaan, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan.
Dari sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang dapat kita anggap sebagai wakil dari kelompok data tersebut. Nilai-nilai yang biasa digunakan untuk mewakili data tersebut adalah mean, median, modus. Nilai-nilai tersebut disebut sebagai nilai tengah (Central Tendency).
Bila data kita susun mulai dari data yang terkecil sampai terbesar, maka kita dapat membagi pengamatan menjadi beberapa bagian. Pembagian pengamatan ini disebut sebagai nilai letak atau posisi. Posisi pengamatan yang umumnya dipakai adalah pembagian menjadi dua pengamatan, empat pengamatan, sepuluh pengamatan, atau seratus pengamatan. Pada pembagian pengamatan menjadi dua, nilai median merupakan nilai pengamatan pada posisi paling tengah kalau data itu disusun (array). Nilai – nilai posisi lainnya adalah kwartil, nilai yang membagi pengamatan menjadi empat. Karena itu ada tiga kwartil (kwarti I, kwartil  II, kwartil III). Desil nilai yang membagi pengamatan menjadi sepuluh, sehingga ada Sembilan desil. Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi 100 bagian, sehingga ada 99 pensentil.
Dengan mengatahui nilai rata-rata saja, informasi yang didapat kadang-kadang bias salah interprestasi . misalnya, dari dua kelompok data diketahui rata-ratanya sama. Kalau dari informasi ini kita sudah menyatakan bahwa dua kelompok ini sama, mingkin saja kita bias salah satu tidak diketahui bagaimana bervariasinya data dalam kelompok masing-masing. Nilai variasi atau deviasi adalah nilai yang menunjukan bagaimana variasinya data didalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya, jadi semakin besar nilai variasi, maka semakin variasi data tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Ali Z. Metode Statistik. Jakarta: Tans Info Media, 2010.
Dempsey P.A, Riset Keperawatan. Edisi  4. Jakarta: EGC, 2002.
Eko Budiarto. Biostatika.Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Cetakan I Jakarta: EGC, 2002
Hartono. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kedua. Yogyakarta. Pustakan Pelajar, 2009
Hastono SP. Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007.
Sabri L. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada cetakan ke empat, 2010.
www. gunadarma.ac.id. Siregar. Pengumpulan_Data.
http//:www.Mages.dalyerni.multiply.multiplycontent.com/.../METODE%20PENGOLAHAN%20DATA%20PENELITIAN.doc?... - Mirip-->
http//:www.lpmpjogja.diknas.go.id/.-->pengolahan dan analisis data penelitian.
http//:www.damandiri.or.id-->metodologi penelitian.
http//:www.repository.ui.ac.id-->penyajian data.
http//:www.adiprtm.dikti.net/-->metode penelitian ilmiah.
http//:www.damandiri.or.id---_metode penelitian.
http//:www.meydian_s.staff.gunadarma.ac.id-->jenis dan prosedur peneitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar