Senin, 25 Maret 2019


LAPORAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT







PENYULUHAN PENANGANAN DIARE PADA MASYARAKAT DI DESA MENDALO LAUT KABUPATEN MUARO JAMBI





Oleh:



Ns. SURYADI IMRAN,.MKep.
NIDN:
1020117201







AKADEMI KEPERAWATAN GARUDA PUTIH
JAMBI
Februari 2019




F:\bkd ganjil 2018-2019\lembar pengesahan pengabmas 001.jpg 














































BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
“Penyuluhan Penanganan Dehidrasi Ringan Pada Anggota Keluarga yang Menderita Diare Di Desa Mendalo Laut Kabupaten Muaro Jambi”.
Bab 2. Pendahuluan 
Desa Mendalo Laut merupakan salah satu wilayah Kabupaten Muaro Jambi dengan luas ± 80.455,25 Ha, yang berbatasan dengan beberapa wilayah, antara lain : Bagian Utara berbatasan dengan Desa Mendalo darat, Bagian Selatan berbatasan dengan Desa Pulau, Bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Jambi Kecik, Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Aurduri. Secara umum kondisi geografis wilayah terdiri dari perkebunan dan terletak di daerah pinggiran sungai batang hari
.
Karakteristik penduduknya majemuk dan heterogen, dan sebagian besar penduduknya suku melayu jambi, dengan kebiasaan dan adat istiadat yang bernuansa melayu jambi, rata-rata pekerjaan penduduknya adalah pekerja pemerintahan dan swasta, penduduk desa mendalo laut ini sebagian besar mempunyai kebiasaan menggunakan air sungai sebagai bahan untuk memasak air dan makanan yang di komsumsi setiap hari, sehingga memungkinkan penduduknya terkena diare cukup tinggi, selain itu  karena dukungan sanitasi lingkungan yang kurang baik, hal ini terlihat dari hasil survey bahwa banyak ditemukan lalat-lalat di setiap rumah penduduk yang mengkontaminasi makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari di desa tersebut. Kemudian jarak sumber air bersih dengan tempat pembuangan limbah WC di Desa mendalo laut Kabupaten Muaro Jambi yang memiliki persentase terbesar adalah >10 meter sebanyak 356 KK (69.40%), sedangkan yang memiliki persentase terkecil adalah <10 meter sebanyak 157 KK (31.60%).
Jumlah penderita diare ± 8.42% dari jumlah penduduk 1045 0rang yang ada di Desa mendalo laut 88 orang menderita diare. banyaknya penderita diare ini menimbulkan masalah yang serius dibidang kesehatan, karena banyak keluarga dengan anggota keluarganya yang diare tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi dehidrasi akibat diare, dan apa yang dilakukan jika mengalami dehidrasi, sehingga kadangkala karena keterlambatan keluarga dalam mencegah terjadinya diare anggota keluarganya yang diare dapat berakhir pada kematian, atau menyebabkan komplikasi penyakit seperti; shock hipovolemi.
2.       Perumusan  Masalah
Berdasarkan dari fenomena diatas maka yang menjadi rumusan masalah nya adalah bagaimana “Masih sedikitnya pengetahuan keluarga tentang pencegahan dehidrasi anggota keluarga yang mengidap diare”.
3.       Tujuan Kegiatan
3.1     Keluarga mengetahui pengertian diare, serta membedakan dehidrasi ringan, sedang dan berat setelah 2 kali pertemuan.
3.2     Keluarga mengetahui cara mencegah dehidrasi yang benar dan tepat
3.3     Keluarga mampu secara mandiri melakukan pencegahan dehidrasi dengan tepat dan benar setelah 4 kali pertemuan.
4.       Manfaat Kegiatan
4.1     Dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit diare.
4.2     Dapat membantu keluarga dan penderita diare dalam mencegah dehidrasi
4.3     Dapat membantu meningkatkan status kesehatan keluarga dan anggota keluarga yang terkena diare
4.4     Membantu keluarga dalam menurunkan biaya pemeriksaan dan pengobatan diare
4.5     Mengurangi resiko terjadinya komplikasi akibat diare dan menurunkan biaya/cost akibat perawatan dari komplikasi diare di rumah sakit.

5.       Khalayak Sasaran
5.1.        Peserta memiliki kemauan dan ketersediaan waktu untuk mengikuti penyuluhan tersebut
5.2.         Batas maksimal umur peserta adalah 40 tahun, dengan pendidikan minimum SMU sederajat
5.3.        Peserta mempunyai komitmen tinggi untuk menyebarluaskan materi penyuluhan kepada orang lain/keluarga lain

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


A.    Tinjauan Teori

1.      Pengertian
Diare adalah frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada anak; konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau, atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau hanya lendir saja. (FKUI, 1997).
Diare adalah suatu keadaan dimana individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal, ditandai dengan seringnya kehilangan cairan dan feses yang tidak berbentuk. (Susan Martin T., 1998 : 8).
Diare adalah defakasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja. (Suharyono, 1999 : 51).
Diare adalah bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistensi tinja yang dikeluarkan. (Soepario Pitono, dkk, 1999).
2.      Etiologi
Menurut Depkes RI (1998), Penyebab utamanya adalah beberapa kuman usus, yaitu rota virus, esche richio coli, shigella, cryptosporidium, vibro cholerae, dan salmonella.
Selain kuman, ada beberapa perilaku yang dapat meningkatkan resiko terjadinya diare, yaitu :
a.       Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bulan pertama dari kehidupan.
b.      Menggunakan botol susu.
c.       Menyimpan makanan masak pada suhu kamar.
d.      Air minum tercemar dengan bakteri tinja.
e.       Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum memegang makanan.
3.      Patofisiologi
Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor, di antaranya :
a.       Faktor infeksi; proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorpsi cairan dan elektrolit, atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan sistem transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit meningkat.
b.      Faktor anal absorpsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare.
c.       Faktor makanan, ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik, sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian menyebabkan diare.
d.      Faktor psikologis dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare. (Setyowati & Nurhaeni, 2001).
Diare dapat terjadi dengan mekanisme dasar sebagai berikut :
a.       Gangguan osmotik
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
b.      Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu, misalnya: toksin pada dinding usus, akan terjadi peningkatan sekresi dan elektrolit ke dalam rongga usus, selanjutnya timbul diare, karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
c.       Gangguan otilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya, bila peristaltik usus menurun, maka akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, sehingga selanjutnya timbul diare pula.
4.      Manifestasi Klinis
Menurut Ngastiyah (2005), manifestasi klinis pada penyakit diare adalah :
a.       Pasien cengeng
b.      Gelisah
c.       Suhu tubuh biasanya meningkat
d.      Nafsu makan berkurang atau tidak ada
e.       Tinja cair, mungkin disertai lendir
f.       Buang air besar sering
g.      Muntah
h.      Turgor kulit kering
i.        Mata dan ubun-ubun cekung
j.        Mulut tampak kering.
Menurut Suryadi (2002), manifestasi klinis pada penyakit diare adalah :
a.       Awalnya anak menjadi cengeng dan gelisah
b.      Buang air besar mungkin sering dan banyak sekali
c.       Mual dan muntah
d.      Dehidrasi
e.       Anoreksia
f.       Suhu badan mungkin meningkat
g.      Lemah
h.      Turgor kulit jelek
i.        Kadang-kadang ada darah dalam tinja.
j.        Pucat.
Menurut Nursalam (2005), manifestasi klinis pada penyakit diare adalah :
a.       Diare tanpa dehidrasi
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan atau sedang.
b.      Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
Terdapat dua lebih tanda-tanda berikut :
-          Gelisah, rewel atau mudah marah
-          Mata cekung
-          Haus, minum dengan lahap
-          Cubitan kulit perut kembalinya lambat.
c.       Diare dengan dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut :
-          Letargis atau tidak sadar
-          Mata cekung
-          Tidak bisa minum atau malas minum
-          Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat.
d.      Diare persisten
Diare selama 14 hari atau lebih tanpa disertai tanda dehidrasi.
e.       Diare persisten berat
Diare selama 14 hari atau lebih disertai tanda dehidrasi.
f.       Disentri
Terdapat darah dalam tinja (berak campur darah).

5.      Klasifikasi Diare
Menurut Nursalam (2005), klasifikasi penyakit diare adalah :
a.       Diare akut, terbagi atas :
-          Diare dengan dehidrasi berat
-          Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
-          Diare tanpa dehidrasi.
b.      Diare persisten, bila diare berlangsung selama 14 hari atau lebih, terbagi atas :
-          Diare persisten dengan dehidrasi
-          Diare persisten tanpa dehidrasi
c.       Disentri, apabila diare berlangsung disertai dengan darah.



Tabel 1.
Derajat Dehidrasi Batasa WHO
Tanda dan
Gejala
Dehidrasi
Ringan
Dehidrasi
Sedang
Dehidrasi
Berat
Keadaan umum



Denyut nadi



Pernafasan
Ubun-ubun
Kelopak mata
Air mata
Selaput lendir
Elastisitas kulit


Air seni
Sakit, gelisah, haus



Normal :
Kurang dari 129 /menit

Normal
Normal
Ada
Ada
Lembab
Jika dicubit segera kembali normal

Normal
Gelisah, ngantuk, rewel


Cepat dan lemah :
120-140 /menit


Dalam tapi cepat
Cekung
Cekung
Tidak ada
Kering
Untuk kembali normal lambat

Berkurang, berwarna tua
Ngantuk, lemas, berkeringat, pucat, dapat pingsan

Cepat, haus, kadang tidak teraba


Dalam, cepat
Sangat cekung
Sangat cekung
Sangat kering
Sangat kering
Untuk kembali normal sangat lambat

Tidak kencing
Sumber : Widjaja, 2001.


6.      Penatalaksanaan Secara Medis dan Perawatan
Menurut Nursalam (2005), klasifikasi penyakit diare adalah :
a.       Penatalaksanaan secara medis
-          Pengembalian cairan dan elektrolit yang hilang (dehidrasi) cairan yang dapat diberikan adalah RL dan larutan NaCL 0,9% Natrium Bikarbonat 2:1.
-          Garam diare dan elektrolit.
-          Obat-obatan, misalnya: Prednison.
Cara memberikan cairan dalam terapi dehidrasi :
1)      Belum ada dehidrasi
Per oral sebanyak anak mau minum (ada libitum) atau 1 gelas tiap defekasi.
2)      Dehidrasi ringan
-          1 jam pertama : 25-50 ml/kg BB peroral (intragastrik)
b.      Selanjutnya : 125 ml/kg BB/hari ada libitum.











BAB III

METODOLOGI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


3.1                                                                                                     Metode Penerapan Kegiatan
Pelaksanaan penerapan pengabdian ini menggunakan metode pendidikan kepada masyarakat, melalui metode penyuluhan dan pemberian oralit 

3.2                                                                                                     Keterkaitan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan melibatkan Seluruh Masyarakat yang ada diwilayah kerja Desa mendalo laut Kabupaten Muaro Jambi

3.3                                                                                                     Rancangan Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap masyarakat diwilayah Desa mendalo laut Kabupaten Muaro Jambi, dengan diskusi yang terjadi selama penyuluhan.disamping itu secara umum dapat dilihat dilapangan apakah masyarakat selalu melakukan PHBS kebersihan rumah, lingkungan yang ada diwilayah Kerja Desa Tarikan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi

3.4                                                                                                      Pelaksanaannya
Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan
Hari               : Selasa
Tanggal          :
Pukul             : 13.00 s/d Selesai
Tempat           : SD Desa mendalo laut
Peserta            : Masyarakat Desa mendalo laut
Alat/ Instrumen: Sebagai alat dalam kegiatan pengabdian ini adalah infokus dan leaflet
                   



                                                              





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Kegiatan pengabdian ini telah dilakukan pada tanggal Juni 2013. Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang peserta yang terdiri dari kepala dusun, ketua pemuda dan masyarakat desa yang dibawah binaan Desa mendalo laut Kabupaten Muaro Jambi. Tempat kegiatan di Gedung SD Desa Tarikan. Adapun materi yang di berikan adalah Penanganan dan Penanganan diare, yang di sampaikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Garuda Putih Jambi.

 4.2 Pembahasan
Dari hasil penyuluhan yang telah diberikan tentang Penanganan diare di Desa mendalo laut Kabupaten Muaro Jambi, dapat di nyatakan bahwa selama penyajian yang di berikan oleh tim Pengabdian Masyarakat Akper Gapu Jambi terlihat para peserta sangat antusias dan nampak memperhatikan apa yang di sampaikan oleh nara sumber, setelah nara sumber selesai menjelaskan banyak dari para peserta bertanya tentang materi yang telah di sampaikan.diantaranya mengapa mereka mudah sekali terserang diare, terutama pada saat musim hujan, bagaimana pertolongan pertama pada anak yang terkena diare,.setelah semua pertanyaan yang diberikan oleh peserta di jawab oleh Tim Pengabdian Masyarakat Akper Gapu Jambi nampak seluruh peserta mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan oleh narasumber. Akhir dari pertemuan kader dan para petugas kesehatan yang ada di Desa Tarikan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi, akan memantau kembali perilaku masyarakat yang dibawah binaan Desa Tarikan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.












DAFTAR PUSTAKA

FKUI, (1997), Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi 3, Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

http://www.askep pada klien anak dengan diare iwans.blog.wordpress. com/2007.

Gaffar, La Ode, Jumadi, (1997), Pengantar Keperawatan Pediatrik, Edisi 4, EGC: Jakarta.

Mansjoer Arif, (2002) Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, EGC: Jakarta.

Martin T. Susan, (1998), Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan, EGC: Jakarta.

Nelson, (1997), Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15, EGC: Jakarta.

Nursalam, Rekawati Susilaningsum, Sri Utami, (2005), Asuhan Keperawtaan Bayi dan Anak, Salemba Medika, Jakarta.

Nursalam, (2001), Proses Dokumentasi Keperawtaan Konsep dan Praktek, Salemba Medika, Jakarta.

Nurhaini & Setiawati, (2001), Asuhan Keperawtaan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan, Salemba Medika, EGC: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar